jendelahati.net – Dalam salah satu surat Al-Quran, terdapat sebuah nama tokoh yang bukan merupakan nabi maupun rasul. Namanya adalah Luqman Al-Hakim yang merupakan sosok yang sangat dipuji oleh Allah SWT dan diceritakan kisah hidupnya dalam Al-Quran. Luqman Al-Hakim menurut riwayat Ibnu Abbas dikisahkan sebagai seorang manusia yang sehari-harinya mencari kayu bakar di Habsy.
Disebutkan bahwa sosok ini hanyalah manusia biasa, bukan seorang nabi, rasul maupun ulama besar, dan bahkan bulan bangsawan pada zaman tersebut. Namun, ada pula riwayat yang mengatakan Luqman Al-Hakim di zaman Nabi Daud merupakan seorang hakim. Lalu, siapakah sosok sebenarnya dari manusia biasa yang sangat dipuji oleh sang maha pencipta?
Inilah Sosok Luqman Al-Hakim yang Namanya Ada dalam Al-Quran
Ada beberapa riwayat yang telah menjelaskan sosok Luqman Al-Hakim ketika hidupnya dulu. Sosok yang bukan nabi utusan Allah SWT ini dikatakan pada masa lalu merupakan seorang hakim. Luqman Al-Hakim dikatakan sudah hidup sejak zaman Nabi Daud, namun ada pula riwayat yang mengatakan tokoh ini hidup sebelum Nabi Muhammad SAW dilahirkan.
Namanya diabadikan dalam kitab suci umat islam, tepatnya pada Surah Luqman. Kisah hidupnya, baik itu kesederhanaan dan kelebihan yang dimilikinya semasa hidup tertulis di dalam surah tersebut. Selain itu, ada ulama muslim yang menyebutkan Luqman Al-Hakim memiliki nama panjang Luqman bin Unaqa’ bin Sadun.
Sosok yang sangat dipuji sang maha pencipta ini digambarkan memiliki postur tubuh pendek dengan hidung mancung. Luqman disebut berasal dari Sudan, namun ada juga yang mengatakan asalnya dari Nubah. Mungkin kebenaran hanya Allah SWT yang tahu kebenaran dari asal-usul sosok ini.
Beberapa Kisah Hidup Luqman yang Diceritakan Ulama Muslim
Luqman Al-hakim dan Anaknya Ketika Menaiki Keledai ke Pasar
Luqman Al-Hakim memiliki beberapa kisah hidup yang saat ini masih dijadikan contoh umat muslim dunia. Pada suatu masa, ketika Luqman Al-hakim bersama anaknya yang saat itu tidak ikut menaiki seekor keledai ke dalam pasar, sekumpulan orang mulai berkata setelah melihat tingkah laku Luqman.
“Sungguh ada orang tua yang tidak memiliki perasaan, anaknya berjalan kaki sementara ia keenakan.”
Mendengar perkataan tersebut, Luqman menyuruh anaknya menaiki keledai sementara ia turun dan berjalan kaki. Namun setelah ia melakukan hal tersebut, orang-orang di pasar mulai mencemooh lagi.
“Sungguh ada anak yang tidak tahu malu, ia keenakan duduk menunggangi keledai, sedangkan orang tuanya berjalan kaki”.
Luqman pun yang kembali mendengar omongan tersebut mulai menduduki punggung keledai bersama dengan anaknya. Kembali cibiran orang-orang pasar mulai terdengar.
“Sungguh tersiksa keledai itu, karena dinaiki dua orang sekaligus”.
Luqman Al-hakim dan anaknya yang tidak suka mendengar cemoohan orang-orang pasar mulai turun dari punggung keledai. Tetap saja cibiran-cibiran kembali ditujukan pada luqman dan anaknya.
“Lihatlah ada keledai yang tidak kendarai dan malah dua orang tersebut berjalan kaki”.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil umat muslim dari kisah ini adalah kayanya sudut pandang yang dimiliki manusia ciptaan Allah SWT.
Baca Juga : Adab Berdoa yang Baik Kepada Allah SWT
Kisah Luqman Al-hakim ketika Menyembelih Kambing
Dalam kisah lain, diceritakan suatu ketika sosok Luqman Al-hakim pernah di perintahkan untuk menyembelih kambing oleh tuannya. Tuannya kemudian berkata kepada Luqman,
“Luqman, tolong engkau ambilkan aku daging kambing terbaik yang sudah disembelih”.
Mendengar perintah tuannya, Luqman pun mengambil bagian kambing hati dan lidah kambing tersebut. Setelah melakukan perintah itu, tuannya kembali memerintahkan Luqman.
“Luqman, tolong engkau ambilkan daging kambing terjelek yang sudah disembelih”.
Luqman kembali melakukan perintah tuannya dengan mengambil bagian hati dan lidah kambing sebelumnya. Melihat tingkah Luqman, tuannya kebingungan dan kembali berkata,
“Mengapa engkau Luqman, ketika kuperintahkan mengambil bagian daging kambing terburuk dan terbaik kau masih saja membawa padaku bagian yang sama?”.
Mendengar pertanyaan bingung dari tuannya, Luqman memberi jawaban,
“Tuanku, kalaulah hati dan lidah ini bagian terbaik maka tentunya akan ada manfaat yang bisa didapatkan. Namun bila ternyata hati dan lidah itu bagian terjelek, maka akan ada kerusakan yang ditimbulkannya. ”
Dari jawaban Luqman kepada tuannya bisa kita simpulkan bahwa organ manusia dianalogikan dengan hati dan lidah kambing tersebut.
Kisah Hidup Luqman Al-Hakim yang Bisa dipelajari Umat Muslim
Berdasarkan beberapa kisah hidup Luqman Al-Hakim yang diceritakan ulama-ulama muslim tersebut, dapat kita simpulkan ada banyak pelajaran hidup yang bisa dipelajari dari sosoknya. Sungguh pelajaran yang sangat berharga bagi umat muslim selama menjalani kehidupan sehari-harinya.
Dari kisah tersebut kita belajar betapa kayana sudut pandang atau penilaian subjektif manusia ciptaan Allah SWT. Bagaimana manusia melihat dari sudut-sudut negatif apapun yang dilakukan seseorang. Agaknya sulit bagi setiap orang dalam waktu bersamaan melakukan hal-hal yang sesuai dengan kehendak dan harapan masyarakat heterogen dan majemuk.
Jadi, berdasarkan kisah hidup Luqman, Anda bisa mempelajari beberapa hal penting seperti:
- Tidak boleh mempersekutukan Allah
- Berbuat baik kepada orang tua
- Selalu mendirikan shalat
- Selalu sabar dan berbuat kebajikan
- Menjauhi kemungkaran dan kesombongan
Nah, itulah tokoh yang sangat dipuji Allah di dalam surah Al-Quran walaupun ia bukan seorang nabi maupun rasul. Semoga semua pelajar penting dalam hidupnya dapat juga Anda terapkan di kehidupan saat ini.