jendelahati.net – Setelah berstatus sebagai museum dan menjadi salah satu warisan dunia. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali menetapkan Hagia Sophia sebagai masjid.
Pengumuman yang disampaikan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mengubah Hagia Sophia menjadi masjid beberapa waktu lalu menuai banyak pendapat. Ada pihak yang mendukung dan tidak sedikit juga yang kecewa. Terlepas dari pro kontra tersebut, melalui tulisan kali ini kami akan mengulas sejarah panjang Haghia Sophia.
Sejarah Panjang Hagia Sophia
Dalam bahasa Turki, Hagia Sophia disebut Ayasofya dan di dalam bahasa latin disebut dengan Sancta Sophia. Nama dari Hagia Sophia ini sendiri memiliki arti kebijaksanaan sehingga sangat pas sekali jika bangunan tersebut digunakan sebagai tempat ibadah. Keberadaan Hagia Sophia sebagai tempat ibadah tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjangnya.
Pembangunan Hagia Sophia dimulai pada tahun 360 Masehi. Waktu ini Kaisar Bizantium, Constantius I yang memberikan perintah untuk membangun Hagia Sophia sebagai gereja untuk umat Kristen Ortodoks Yunani yang ada di Konstantinopel. Awal mula didirikan gereja tersebut hanya menggunakan atap yang berasal dari kayu.
Selang waktu berjalan, di tahun 404 konflik politik antara keluarga Kaisar Arkadia yang akhirnya menjadi penguasa berbuntut kerusuhan. Kerusuhan pun juga terjadi di sekitar bangunan Hagia Sophia yang mengakibatkan bangunan ini terbakar.
Setelah kerusuhan yang mengakibatkan terbakarnya Hagia Sophia, pada tahun 415 bangunan ini dibangun kembali oleh Kaisar Theodosius II yang tak lain adalah penerus dari Arkadio. Struktur bangunan yang kedua ini memiliki lima nave yaitu sebuah tempat untuk bangku umat serta terdapat juga jalan khas yang menggunakan kayu sebagai atapnya.
Kemudian pada tahun 532 terjadi peristiwa Revolusi Nika atau yang dikenal dengan Nika Revolt, yaitu sebuah revolusi untuk melawan Kaisar Justinian I yang merupakan penguasa saat itu. Revolusi tersebut akhirnya berbuntut kerusuhan juga yang mengakibatkan Hagia Sophia terbakar untuk kedua kalinya.
Baca Juga : Syarat-Syarat Memperoleh Kredit Cepat
Karena saat itu Hagia Sophia merupakan salah satu bangunan penting para penganut Ortodoks Yunani maka di tahun yang sama, Kaisar Justinian memberikan perintah untuk menghancurkan Hagia Sophia dikarenakan kondisinya yang sudah rusak parah. Kaisar Justinian memberikan perintah pembangunan kembali bangunan tersebut. Arsitek Isidoros dan Tralles lah yang menyusun struktur bangunan Hagia Sophia yang ketiga ini.
Pembangunan ketiga tersebut memakan waktu selama 5 tahun. Tepat pada 27 Desember 537 Hagia Sophia digunakan sebagai tempat ibadah kembali.
Setelah digunakan kembali sebagai tempat ibadah Hagia Sophia merupakan salah satu bangunan yang menjadi saksi politik yang penting, termasuk saat Perang Salib. Pada waktu itu Wilayah Konstantinopel dalam hal ini termasuk Hagia Sophia juga masuk dalam kekuasaan Romawi hanya dalam waktu singkat. Hal itu dikarenakan kembalinya Kekaisaran Bizantium yang akhirnya menguasai kembali kota tersebut dan membuat bangunan Hagia Sophia kembali rusak.
Sejarah Hagia Sophia terus berlanjut, 200 tahun kemudian Dinasti Ottoman berhasil menguasai Konstantinopel. Berada di bawah kepemimpinan Sultan Muhammad Al Fatih akhirnya kota tersebut berhasil ditaklukkan dan kemudian pada tahun 1453 Konstantinopel berganti nama menjadi istanbul.
Dibawah pengaruh Islam, Hagia Sophia kembali diubah menjadi masjid. Ornamen-ornamen dengan tema Orthodox kembali diganti dengan kaligrafi. Kaligrafi tersebut didesain oleh Kazasker Mustafa Izzet.
Beberapa Perubahan Hagia Sophia Saat Menjadi Masjid
Ketika kembali masjid, Hagia Sophia mengalami beberapa perubahan diantaranya sebagai berikut:
- Mulai membangun mihrab yang awal mulanya tidak ada
- Diberikan dua tambahan berupa lampu perak pada masing-masing mihrab hal ini dilakukan oleh Kaisar Ottoman Kanuni Sultan Suleyman
- Diberikan tambahan berupa dua kubus marmer yang ditempatkan di wilayah Bergma yaitu salah satu kota di Turki
- Dibangunan empat buah menara untuk kebutuhan adzan
- Digantikannya struktur Hunkar Mahfili yang merupakan kompartemen untuk penguasa diganti ruangan lain yang berada di dekat mihrab.
Kehadiran Hagia Sophia dalam wujud yang baru tersebut membuat perannya terus berlanjut sebagai salah satu saksi perkembangan bangsa turki serta dunia internasional. Dan pada masa modern kini Hagia Sophia pernah menjadi museum yang akhirnya kembali lagi menjadi masjid.
Haghia Sophia menjadi museum pada tahun 1935 yaitu berada dibawah pengaruh Presiden kemal Ataturk. Saat menjadi museum, Hagia Sophia mampu menarik lebih dari tiga juta wisatawan pada setiap tahunnya.
Lebih dari itu berkat keunikan serta sejarahnya yang panjang, pada tahun 1985 UNESCO menetapkan Hagia Sophia sebagai salah satu warisan dunia.
Mengenai isu pengembalian Hagia Sophia menjadi masjid mulai ramai kembali pada tahun 2013. Setelah melalui proses panjang selama 7 tahun, Masyarakat turki serta dunia internasional kembali melihat Hagia Sophia sebagai masjid dan pada tangga 27 Juli 2020 kemarin merupakan pelaksanaan ibadah pertamanya.
Itu tadi ulasan singkat mengenai sejarah panjang Hagia Sophia. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua.