jendelahati.net – Sungguh ironi sekali melihat pejabat-pejabat negara yang menjadi wakil rakyat melakukan tindak korup si dan kolusi di negara yang bermayoritaskan penduduk muslim. Kenyataan sekarang sungguh berbeda dengan sejarah umat Islam zaman dulu jika diteliti lebih lanjut. Sebagai seorang umat muslim, sudah sepatutnya kita belajar dari Nabi Muhammad SAW tentang teladannya.
Nabi Muhammad SAW merupakan utusan Allah SWT memiliki banyak keteladanan yang patut dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Agar kita memiliki kehidupan lebih baik, sudah sepatutnya umat Islam menjadikan sosok Rasulullah SAW sebagai panutan. Ada banyak teladan yang dapat kita pelajari dari Rasulullah SAW dan para sahabatnya, salah satunya dalam hal finansial atau mengelola keuangan. Berikut beberapa prinsip dalam masalah bisnis yang bisa diterapkan.
Contoh Mengelola Keuangan yang Dapat Diterapkan
Agar sukses menjalani kehidupan kita dapat mencontoh sikap Rasulullah SAW dalam berprinsip. Prinsip yang diterapkan Rasulullah SAW dan para sahabatnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari baik dari kebiasaan dan serta cara mengambil tindakan bisa kita tiru.
Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas bagaimana cara mengelola finansial yang bisa kita tiru dari Rasulullah SAW dan para sahabat. Apa saja itu? Simak baik-baik ulasan berikut ini.
Mencari Rezeki dari Berdagang
Untuk mencari rezeki, di sepanjang hidupnya Rasulullah SAW selalu berdagang. Jika mencoba dan melakukannya dengan ulet, tentu kesuksesan besar akan mendatangi orang yang menirunya. Tentu hal ini dapat dibuktikan dengan para pebisnis atau wirausahawan yang sukses masuk dalam daftar nama-nama orang terkaya di dunia.
Jika ingin sukses dalam masalah finansial, mulailah mencoba berdagang. Insting wirausaha yang dimiliki dapat dipupuk sedikit demi sedikit dengan mencoba menjalankan bisnis kecil-kecilan. Bisnis kecil-kecilan bisa saja menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan apabila digeluti dengan tekun dan tidak mudah menyerah meskipun pada awalnya dagangan sepi.
Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Sosok Sahabat Rasul, Utsman bin Affan
Mengambil Untung Sedikit
Dalam mengambil keuntungan dari hasil dagang, Nabi Muhammad SAW selalu mengambil sewajarnya. Anda bisa meniru tindakan Rasulullah SAW dengan tidak mengambil untung besar. Mengambil untung besar dari produk dagangan yang dijual tentu akan membuat penjualan produk sedikit sulit.
Anda bisa membuat orang tertarik membeli barang dagangan Anda dengan mengambil untung sewajarnya dari produk yang dijual. Jangan khawatir akan merugi, coba kita logikakan seperti ini, semakin banyak yang membeli produk dagangan kita, maka semakin banyak pula keuntungan yang diperoleh. Lebih baik dapat untung sedikit dan dagangan tetap laris namun daripada dapat untung banyak namun dagangan selalu sepi pembeli.
Tidak Lupa Berbagi ke Sesama
Umat muslim di seluruh dunia selalu diajarkan Rasulullah SAW untuk saling berbagi. Rasulullah SAW selalu mengajarkan kepada kita untuk berbagi ke sesama terkhusus dalam berbagi harta. Ada 2.5 persen dari harta milik kita menurut hukum Islam adalah kepunyaan anak yatim dan fakir miskin.
Kita bisa meningkatkan kebahagian dengan rajin bersedekah kepada anak yatim dan fakir miskin. Tingkat kebahagiaan akan semakin besar didapatkan dengan semakin banyak bersedekah. Universitas Ternama di dunia yaitu Harvard Business School juga telah melakukan penelitian dalam hal ini.
Maka dari itu, jika ingin menjalani kehidupan lebih baik serta dilengkapi kebahagian tak terhingga, rajin-rajinlah bersedekah dari setiap pendapatan yang dimiliki kepada yang membutuhkan. Dengan bersedekah dampak baiknya bukan hanya kita yang merasakan, namun orang-orang yang dibantu juga turut merasakan kebahagiaan ini.
Tidak Besar Pasak daripada Tiang
Sebagai umat muslim, kita dapat memetik pelajaran dari Rasulullah SAW dalam hal mengelola keuangan dengan bijak. Istilah tidak besar pasar daripada tiang jangan sampai terjadi pada Anda. Maksud dari tidak besar pasak daripada tiang adalah dimaksudkan jangan sampai pengeluaran kita lebih besar daripada pendapatan yang dihasilkan.
Zaman sekarang, ada banyak orang yang tidak bisa memenuhi kebutuhan serta tidak bisa membayar banyak cicilan yang harus dilunasi. Biasanya ini disebabkan oleh gaya hidup mewah dan gengsi besar untuk memiliki segala hal baik dalam hidup. Padahal belum tentu hasil pendapatan bisa memenuhi gaya hidup mewah seperti itu.
Mencicil sama saja dengan berhutang dan hutang tersebut wajib hukumnya dilunasi. Ada baiknya kita menabung sedikit demi sedikit dari penghasilan yang kita dapat daripada membeli barang dengan mencicil. Kita juga harus memilah-milah mana barang yang kita butuhkan dan mana barang yang diinginkan. Kalaupun dalam kondisi tertentu mengharuskan kita untuk meminjam uang karena sesuatu hal, sebaiknya pastikan bahwa kita memilih dari aplikasi pinjaman online OJK yang resmi dan terdaftar.
Prioritaskan barang-barang yang dibutuhkan daripada yang diinginkan. Belajarlah berhemat dan tidak menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang tidak penting. Kita harus bisa mengelola keuangan dengan baik dan bijak dan belajar dari cara Rasulullah mengelola keuangan.
Demikian beberapa sikap teladan Rasulullah SAW dan para sahabatnya dalam hal mengelola keuangan yang dapat kita terapkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Semoga dengan mencontoh teladan beliau, kita akan mendapat kehidupan lebih baik dan kebahagian yang tak terhingga.