Ada salah seorang tokoh Islam yang dapat dikatakan berpengaruh pada masanya dan diidolakan oleh umat muslim sampai dengan saat ini, yaitu Muhammad al-Fatih. Beliau adalah seseorang yang penting dalam sejarah Islam serta peradaban, karena di usianya yang masih muda tersebut.
Al Fatih mampu menjadi sosok pemimpin dalam pembebasan kota Konstantinopel yang merupakan salah satu daerah kekuasaan dari Romawi. Sebagai seorang generasi penerus di masa ini tentu sangatlah penting untuk mengenal dan juga mengetahui keteladanan dari seorang Muhammad Al Fatih yang sebaiknya kamu tiru.
Keteladanan dari Muhammad Al Fatih
Adalah Muhammad Al Fatih, ia memang sangat fenomenal. Karena sejak masih berusia 12 tahun, Al Fatih sudah dijadikan seorang sultan. Hal ini dikarenakan Al Fatih mampu membebaskan Konstantinopel dari musuh.
Al Fatih juga dianggap sudah berhasil membuktikan isi dari hadist Nabi Muhammad SAW di abad ke-8 mengenai sosok pemimpin yang sebaik-baiknya pemimpin. Berikut adalah 8 hal yang patut dicontoh dari seorang Muhammad Al Fatih :
Menguasai banyak bahasa
Pendidikan Islam pertama, salah satu hal yang harus kamu pelajari dari seorang Muhammad Al Fatih, yaitu fakta bahwa ia fasih dalam banyak bahasa. Inilah contoh Muhammad Al Fatih yang perlu menjadi inspirasi untuk generasi mendatang.
Ali Muhammad Ash Shalabi, mengatakan bila Muhammad Al Fatih setidaknya mempunyai pengetahuan yang baik tentang tiga bahasa utama yang sangat berpengaruh, dimana umumnya hanya dikuasai oleh para intelektual di yaitu Arab, Turki, dan Persia.
Bahkan menurut Ramzi Al Munyawi, Muhammad Al Fatih fasih berbahasa Yunani dan 6 bahasa lainnya pada usia 21 . Bertahun-tahun. Dengan keterampilan bahasa ini, Anda dapat berkomunikasi dengan sangat baik dengan semua orang, bahkan dengan anggota kelompok etnis dan negara yang berbeda.
Gemar mempelajari hal-hal baru
Konferensi agama menjelaskan bahwa pengetahuan sangatlah penting untuk dijadikan landasan kehidupan. Mungkin Sultan Murad, ayah dari Muhammad Al Fatih, juga mengerti. Saat Al Fatih masih kecil, ia meminta kepada para ulama di kerajaan untuk mengajari putranya berbagai disiplin ilmu, yaitu perang, fisika, militer, matematika, seni, astronomi dan lain sebagainya.
Penuh kejutan dan memiliki sifat fleksibel
Keteladanan yang selanjutnya dari Muhammad Al Fatih, yaitu penuh kejutan dan bersifat fleksibel. Ustadz Felix pada bukunya menuliskan jika Al Fatih mempunyai pelajaran yang disenangi olehnya, yakni mengenai sejarah dan disiplin ilmu. Dimana kedua pelajaran tersebut memang haruslah dikuasai para pemimpin umat, salah satunya Nabi SAW.
Rajin beribadah
Sesuatu yang sama pentingnya dari kajian Islam dan salah satu contoh Muhammad Al Fatih yang patut kita teladani adalah beliau adalah sosok pemimpin ibadah yang sangat aktif. Tidak hanya untuk dirinya sendiri.
Namun, Al Fatih sering mengajak pasukannya untuk menjaga agar dinas tetap berjalan dengan sebaik-baiknya. Sejarah menyebutkan bahwa Al Fatih memimpin shalat berjamaah ratusan ribu pasukannya sebelum memenangkan pertempuran melawan musuhnya dalam menaklukkan Konstantinopel pada tahun.
Seorang yang pekerja keras
Ustadz Felix pernah menyatakan bila Muhammad Al Fatih mempunyai sifat yang rajin, tidak hanya ketika harus beribadah namun sang Sultan ternyata juga seorang pekerja keras. Karena inilah Muhammad al-fatih memperoleh gelar ‘Sang Pembebas’ atau ‘Al-Fatih’ saat memasuki usia 21 tahun.
Sosok yang berani
Sultan Muhammad Al Fatih pergi ke medan perang selama perang. Sultan tidak takut melawan musuh menggunakan pedangnya sendiri. Ash-Shalabi meriwayatkan bahwa keberanian Al-Fatih terlihat dalam pertempuran di Balkan.
Pada ketika itu, pasukan Uṡtmānĩ Turki menghadapi pasukan Bughanda yang kala itu dipimpin oleh Steven. Pada saat itu, moncong dari meriam diarahkan ke pasukannya, menyebabkan pasukan langsung jatuh ke tanah.
Sosok yang cerdas
Kecerdasan dari seorang Al-Fatih dapat terlihat secara jelas melalui pemikirannya yang cemerlang dalam usahanya untuk membebaskan kota Konstantinopel. Muhammad Al-Fatih memindahkan kapal dari pangkalannya di Baskatasy ke Tanduk Emas, menariknya ke darat di antara dua pelabuhan untuk menjauhkan kapal dari Galata karena takut diserang oleh pasukan Genoa.
Seorang pemimpin yang menjunjung tinggi keadilan
Dalam bukunya, Ash-shalabi menulis, Al fatih berinteraksi dengan ahli kitab menurut hukum Islam dan memberikan mereka hak-hak beragama. Seorang Al Fatih tidak akan pernah melakukan pelecehan pada siapa pun, termasuk pada orang-orang Kristen.
Dalam bukunya tahun, Siauw menulis, Syekh Syamsuddin dan Ahmad Al-Kurani, sebagai guru Al-Fatih, selalu mengingatkan murid-muridnya jika tawakal atau ketaqwaan kepada Allah adalah hal utama von adalah seorang pemimpin.
Mereka mengajarkan bahwa semua kemenangan datangnya dari Allah, bukan dari hal lain. Al-Fatih juga mengajarkan untuk tidak sombong atau berpuas diri. Berbekal ajaran guru-gurunya, Al-Fatih kemudian menanamkan sikap rendah hati atau kerendahan hati atas segala pencapaian dan belajar kekalahan sebagai tanda pembangkangan dan kurang usaha.