Berapa Tinggi Nabi Adam yang Sebenarnya ?

Nabi Adam AS merupakan manusia ciptaan Allah SWT yang pertama berasal dari tanah dan setelahnya Dia ciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam. Siti Hawa diciptakan Allah untuk menjadi pasangan Nabi Adam di surga. Hal tersebut tertulis dalam Surat An-Nisa ayat 1 yang isinya :

“Wahai manusia! Bertakwalah kamu kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.”

Dan Allah pun berfirman : “Wahai Adam! Tinggallah engkau bersama istrimu dalam surga dan makanlah apa saja yang kamu berdua sukai. Tetapi janganlah kamu berdua dekati pohon yang satu ini. (Apabila didekati) kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.”

Sayangnya, perintah Allah SWT tersebut dilanggar oleh Nabi Adam dan Siti Hawa yang tergoda dengan bisikan para iblis untuk memakan buah khuldi (buah yang dilarang oleh Allah) hingga akhirnya mereka pun diberikan hukuman untuk tinggal di bumi.  

Nah, sebagai manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT, pasti banyak yang penasaran seperti apa sosok Nabi Adam. Meskipun belum ada yang menjelaskan secara detail bagaimana sosok Nabi Adam namun salah satu ciri-ciri dari Nabi Adam yang sudah pasti yaitu tinggi badannya.

Lalu berapakah tinggi Nabi Adam ? Apakah benar tingginya mencapai lima belas kali tinggi manusia saat ini ?

Dalam Hadits Riwayat Bukhari 3709, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda :

Allah telah menciptakan Adam dengan tinggi mencapai enam puluh hasta. Kemudian Allah berfirman, ‘Pergilah engkau dan berikanlah salam kepada para malaikat yang duduk itu, dan dengarkanlah mereka sedang memberikan salam perhormatan kepada engkau dan juga keturunan engkau.’ Lalu Adam pergi menghampiri dan mengucapkan, ‘Assalamu’alaikum (semoga keselamatan menyertai kalian). Para malaikat itu pun menjawab, ‘assalamu alaika wa rahmatullah(semoga keselamatan beserta rahmat Allah menyertai kalian).’ Para malaikat menambahkan ‘wa rahmatullah’ (rahmat Allah), maka setiap manusia yang memasuki surga bentuknya serupa Adam dengan tinggi enam puluh hasta. Dan manusia-manusia itu berkurang terus tingginya sampai sekarang.” (HR. Bukhari).

Dari penjelasan hadits di atas dikatakan bahwa Allah menciptakan Nabi Adam dengan tinggi badan yang mencapai 60 hasta. Apabila dikonversikan ke satuan meter, berapakah tinggi Nabi Adam ? Mengutip dari penjelasan Dana Nur K. S., dalam bukunya Mukjizat Hadits Nabi, 1 hasta dalam perhitungan sekarang ini kurang lebih sekitar 0,4572 meter. Itu berarti, tinggi badan Nabi Adam yaitu mencapai 27,4320 meter. Jika dibandingkan dengan tinggi manusia saat ini 1,5-2 meter maka Nabi Adam memiliki tinggi hampir 15 kali lipatnya. 

Dalam jurnalnya yang diberi judul “Ha-Mada Ha-Yisraeli B’Angleet V’Ivreet” seorang peneliti biologi, Dr. Shlomu Lesser memberikan pernyataan, apabila tinggi rata-rata tubuh manusia saat ini (1,5-2 meter), maka bisa dikatakan tinggi manusia zaman dahulu mencapai 90 kaki atau sama dengan 30 meter. Asumsi itu diperkuat karena adanya penelitian yang membuktikan bahwa manusia akan terus mengalami genetic bottleneck atau penyusutan ukuran tubuh.

Selain hadits-hadits sahih, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa Nabi Adam memiliki postur tubuh yang tinggi dan besar. Di Sri Lanka ditemukan bekas tapak kaki yang dipercaya jika itu adalah jejak telapak kaki Nabi Adam saat diturunkan ke bumi oleh Allah SWT. Bekas tapak kaki tersebut besarnya mencapai 5 kaki atau sekitar 180 cm.

Kemudian tempat yang berada di pegunungan dengan ketinggian 2.243 meter di atas permukaan laut itu dikenal dengan nama “Adam’s Peak” atau Puncak Adam. Tempat tersebut yang sudah ditemukan sejak 100 abad lalu, dijadikan tujuan para wisatawan asing atau peziarah dari berbagai agama dan menjadi tempat yang disucikan oleh masyarakat setempat.

Stoffel Coetzee pun pernah menemukan jejak tapak kaki raksasa yang diyakini juga adalah salah satu bukti bahwa itu jejak telapak kaki Nabi Adam. Jejak itu ditemukan di Afrika Selatan pada tahun 1912 namun dalam bentuk vertikal dan memiliki panjang empat kaki atau kisaran 122 cm.

Tidak hanya di luar negeri, di Indonesia pun juga terdapat situs jejak tapak kaki raksasa, meskipun memang belum diyakini bahwa itu merupakan telapak kaki Nabi Adam. Namun situs yang berukuran 6 x 2,5 meter tersebut menggambarkan bahwa ukuran manusia pada zaman dahulu berkali-kali lipat lebih besar dibandingkan ukuran manusia sekarang. Situs tapak kaki raksasa yang ada di Tapaktuan, Aceh Selatan itu kini menjadi tujuan wisata masyarakat lokal maupun mancanegara.