Ada banyak orang dari kalangan umat Islam yang menyukai untuk membaca biografi dari tokoh-tokoh sukses dan terkenal. Mereka membaca untuk meniru dan juga meneladaninya sehingga dapat memperoleh kesuksesan yang sama. Namun, ketertarikan tersebut tidak bisa didapatkan pada buku biografi Rasulullah SAW. Sehingga menjadikan beberapa besar umat muslim tidak mengetahui seseorang yang mereka ucap ketika bersyahadat. Untuk itu, simak kisah Nabi Muhammad SAW berikut ini agar bisa menambahkan ilmu mu.
Diceritakan pada masa itu Rasulullah SAW mempunyai hutang untuk menjual kurma kepada seorang pendeta Yahudi yaitu Zaid bin Sa’nah. Hutang tersebut dipakai Rasulullah untuk membantu penduduk di sebuah daerah yang sedang mengalami masa sulit. Lalu, sebelum jatuh tempo dua hari lagi, pendeta Yahudi tersebut datang kepada Rasulullah SAW untuk menagih hutang.
Saat itu keadaan Rasulullah SAW baru selesai melakukan sholat jenazah seorang Anshar. Lalu, beliau bertumpu pada sebuah dinding. Abu bakar, Utsman, Umar dan beberapa sahabat Nabi lainnya juga berada disana. Pendeta tersebut berjalan ke arah Rasulullah SAW dan tanpa ada adab pendeta itu langsung menyambar baju Rasulullah SAW yang ia tarik dengan sangat kencang.
Dan ia pun berkata sambil berteriak “Muhammad, mana piutangku? Aku mengerti kalian Bani Abdul Muthalib memang senang mengulur waktu untuk melunasi hutang.”
Zaid, pendeta tersebut, bercerita “Aku lalu menengok ke arah Umar bin kHattab, dan aku melihat bola matanya berputar-putar, karena sangat geram dan marah mendengar perkataanku. Ia bicara pada ku “hai musuh Allah, berani sekali engkau menarik baju dan berkata kasar kepada Rasulullah SAW? Demi Allah, jika bukan karena engkau adalah seorang dzimmiy, sungguh aku akan membelah badanmu menjadi dua bagian”
Lalu Rasulullah SAW menengok kepada Umar dengan penuh wibawa dan juga sangat tenang. Rasulullah SAW bersabda “Hai Umar, kami sangat membutuhkan darimu sikap yang jauh lebih baik daripada ini; engkau menasehatiku untuk bagus dalam membayar hutang dan engkau menasehatinya (pendeta Yahudi) tersebut untuk bagus saat menagih hutang.”
Rasulullah SAW juga bersabda lagi “Hai umar, pergi lah engkau ke baitulmal dan bayar hutang Yahudi ini, dan tambahkan juhga 20 sha’ kurma lagi untuk ganti dari rasa takut yang dia rasakan karena engkau menggertaknya.”
Akhirnya Umar bergegas mengajak pendeta yahudi dan membayar hutangnya tersebut, Ia juga menambahkan 20 sha’ lagi sesuai dengan perintah dari Rasulullah SAW. Pendeta tersebut bertanya “Untuk apa kurma tambahan ini?” lalu umar menjawab “Rasulullah memerintahkanku untuk menambahkan kurma itu untuk mu, sebagai sebuah ganti rugi karena aku telah membuatmu takut tadi.”
Pendeta tersebut berkata “Hai umar, apakah kau tahu aku?” Umar menjawab “Tidak”, pendeta itu berkata lagi “Aku adalah Zaid bin Sa’nah”. Sontak membuat Umar kaget lalu bertanya “Kau pendeta Yahudi?”, pendeta tersebut pun mengiyakan dan Umar pun bertanya kembali “Mengapa engkau berkata dan bersikap kasar kepada Rasulullah tadi?”. Zaid menjawab jika ia ingin membuktikan secara langsung kedua tanda kenabian yaitu sifat santunnya untuk mengalahkan emosi dan saat ia semakin direndahkan serta terpancing emosinya maka ia akan semakin santun.
Nah, itulah dua tanya yang sudah dibuktikannya sendiri. Untuk itu, saksikan lah hai umar bahwa “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan Allah. Dan aku juga akan menginfakkan setengah harta yang ku miliki untuk kamu Muslimin.” (HR. Ibnu Hibban).
Akhirnya Zaid bin Sa’nah sah menjadi seorang muslim dan pejuang islam yang taat. Beliau wafat saat perang Tabuk saat jihad di jalan Allah dan Rasul-Nya.
Itulah kisah Nabi Muhammad SAW yang berhutang kepada pendeta Yahudi yang akhirnya memeluk islam yang wajib kamu ketahui sebagai salah satu sejarah Islam agar tidak melupakannya. Selain itu, ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan jika kamu membaca dan juga banyak mempelajari cerita Nabi, seperti mendapatkan keutamaan karena Rasul dan Nabi termasuk dalam orang-orang yang dipilih langsung oleh Allah SWT, bisa juga untuk memperkuat akidah mu dalam islam, menghilangkan cerita-cerita palsu, kamu juga bisa mengetahui ciri-ciri orang yang zalim, mendapatkan banyak pelajaran dari cerita tersebut yang tentu saja banyak sekali hikmah yang bisa dipetik, kamu juga bisa mendapatkan jalan keselamatan dan jalan kebenaran, mengetahui cerita manusia pertama hingga terakhir dan juga mengetahui jika ada nya sebuah perubahan yang terjadi.
Karena Allah SWT pernah berfirman “Sesungguhnya dalam cerita-cerita mereka tersebut ada pengajaran untuk orang-orang yang memiliki akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi untuk membenarkan dari kitab-kitab sebelumnya dan juga untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai sebuah petunjuk dan rahmat untuk kaum yang beriman.” (QS Yusuf: 111).