Mengenal Lebih Dekat Sosok Sahabat Rasul, Utsman bin Affan

jendelahati.net – Sejak belajar sejarah Islam di waktu kecil, sosok Utsman bin Affan merupakan salah satu figur yang terus menerus diceritakan. Hal ini ternyata erat kaitannya dengan latar belakang serta peran Utsman yang merupakan khalifah ketiga. 

Selain itu Utsman merupakan salah satu sosok yang sangat dekat dengan keluarga Rasulullah SAW, bahkan sampai mendapatkan julukan dzunnurain atau pemilik dua cahaya.

khalifah utsman bin affan

Utsman memiliki nama lengkap Abdul As bin Umayyah bin Abdusy Syams bin Abdu Manaf. Jika ditarik garis nasabnya bertemu di Abdu manaf. Untuk mengenal lebih dekat sosok Utsman bin Affan mari kita simak uraian singkat berikut ini.

Nasab Utsman bin Affan

Utsman bin Affan bin Abi Al-Ash bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abid Manaf merupakan Khalifah ketiga yaitu setelah Abu Bakar dan Umar bin Khaththab. Nasab Utsman bertemu dengan Rasulullah SAW tepat di kakek keempat, yaitu Abdu Manaf. Kemudian dari sisi ibu, nasabnya bertemu di Urwa binti Kariz. Yang mana Ibunda Urwa merupakan bibi Rasulullah SAW. 

Kelahiran Utsman bin Affan

Enam tahun setelah Tahun Gajah atau tepat di 47 tahun sebelum hijrah Utsman bin Affan lahir. Ia lahir di Thaif, yaitu salah satu tempat subur di Hijaz. Utsman memiliki usia 6 tahun lebih muda dari Rasulullah SAW. 

Kisah Keislaman Utsman

Ketika mengenal rasa dengan Ruqayyah binti Muhamad dan juga mengenal kemuliaan serta kejujuran ayahnya jalan hidup Utsman berubah. Namun sayang sekali rasa cintanya dengan Ruqayyah tidak sampai mengingat gadis tersebut sudah menikah dengan Utbah bin Abi Lahab.

hikmah peristiwa khalifah utsman bin affan

Saat masih diselimuti kedukaan, Utsman bertemu dengan bibinya yaitu Su’da binti Kariz. Melalui bibinya lah Utsman akhirnya mendapatkan kabar jika akan ada seorang nabi yang nantinya menghilangkan penyembahan berhala. Sejak saat itulah Utsman mengikuti ajaran sang Nabi.

Baca Juga : Mengenal Sejarah Panjang Hagia Sophia

Perjalanan Utsman Menjadi Khalifah

Utsman bin Affan merupakan salah satu sahabat Rasulullah yang menjadi khalifah ketiga. Utsman menjabat sebagai khalifah selama kurang lebih 12 tahun. Pada 6 tahun periode awalnya banyak keberhasilan yang diraih. Keberhasilan tersebut diantaranya berhasil melakukan penaklukan beberapa wilayah seperti Armenian, Tunisia, Rhodes, Cyprus dan beberapa bagian di Persia. 

Selain itu beliau juga melakukan pembangunan di beberapa wilayah tersebut. Mulai dari membangun pemukiman, jalan, wisma hingga jembatan. Tidak berhenti sampai disitu saja, di tahun 29H Utsman juga melakukan renovasi pada Masjid Nabawi. Dalam tulisannya Syaikh Bukhari menjelaskan jika pada masa itu banyak dilakukan perubahan. 

Mulai dari temboknya yang mulanya dari batu bata  digantikan batu besar dengan ukiran serta batu kapur. Utsman juga melakukan pergantian pada bagian tiangnya, yang mana awalnya dari pohon kurma diganti dengan batu besar penuh ukiran. Kemudian pada bagian atasnya juga diganti, yang awalnya dari pelepah kurma digantikan kayu jati. 

Tidak berhenti sampai disitu saja, di masa pemerintahannya Utsman juga membukukan Al-Qur’an menjadi mushaf. Ayat-ayat yang sebelumnya dikumpulkan pada masa kekhalifahan Abu Bakar yang disimpan oleh Hafsah binti Umar dihimpun menjadi mushaf. Pada proses ini Utsman membentuk panitia dengan ketua Zaid bin Haritsah yang diberi tugas untuk menyalin beberapa ayat Al-Quran. Proses penyalinan tersebut dilakukan berdasarkan bacaan dari para penghafal Al-Quran. Hasil salinannya kemudian dikirimkan ke Basrah, Suriah, Kufah, Mekkah sebagai pedoman untuk penyalinan selanjutnya.

sejarah khalifah utsman bin affan

Setelah memasuki tahun ke 7 pemerintahannya banyak terjadi perpecahan serta pertentangan dari masyarakat. Banyak yang memanfaatkan kebaikan hati Utsman bin Affan. Dari sekian banyak ketidaksenangan, salah satunya ketidaksenangan mengenai cara beliau melakukan pemilihan jabatan. Yang mana pada proses pemilihan jabatan tersebut beliau memang cenderung untuk menjadikan kerabat dekatnya seperti anak dari pamannya sebagai pejabat.

Pertentangan serta fitnah bermula di Mesir yang pada waktu itu sedang dijabat oleh Abdullah bin Abi Sarah. Masyarakat Mesir merasa terdzalimi yang akhirnya langsung mengadu kepada Utsman. Hingga akhirnya Utsman langsung mengirimkan surat kepada Abdullah bin Sarah sebagai peringatan keras kepadanya.

Sayangnya peringatan keras tersebut tidak dipedulikan. Yang ada Abdullah bin Sarah malah semakin dzolim kepada masyarakat Mesir. Ia menganiaya serta membunuh beberapa masyarakat Mesir.  Dari kejadian inilah akhirnya masyarakat Mesir mengadu kepada para sahabat. Jelas mendengar aduan tersebut para sahabat sangat kecewa serta marah. 

Ali bin Abi Thalib yang merupakan sahabat Utsman langsung datang menemui dan mengatakan kekecewaannya. “Sesungguhnya mereka meminta supaya kamu mengganti orang tersebut dengan Orang lain serta mereka juga mengatakan jika pejabat tersebut sudah melakukan pertumpahan darah. Untuk itu pecat lah pejabat tersebut kemudian putuskan di antara mereka. 

Apabila ada hukuman yang memang wajib diberlakukan, maka perlakukanlah dengan adil. Hingga akhirnya Utsman bertanya kepada masyarakat Mesir. “Silahkan pilih orang yang memang kalian sukai sebagai pemimpin kalian untuk menggantikan Abdullah bin Abi Sarah. Sontak masyarakat menjawab “Jadikan Muhammad bin Abu Bakar sebagai pemimpin kami”.